Mungkin Anda sudah familiar dengan Forex. Namun selain forex sebenarnya ada aset lain yang juga cukup kerap diperdagangkan dengan cara serupa. Perdagangan ini dikenal dengan istilah CFD trading. Lantas apa itu CFD trading? Apa bedanya dengan forex trading, saham atau binary option?
Apa itu CFD Trading
Istilah CFD sendiri sebenarnya merupakan kependekan dari Contract for Difference. Jika diterjemahkan, CFD dapat diartikan sebagai perjanjian perdagangan aset keuangan derivatif.
Dalam CFD trading, antara pihak pembeli dan penjual sama-sama sepakat untuk membayar selisih antara harga beli dengan harga jual dari sebuah aset. Namun berbeda dengan jual beli secara umum, dalam perdagangan CFD tidak ada pengiriman barang fisik-nya atau aset dasar.
Bagi pelaku CFD trading, profit atau keuntungan diperoleh dari selisih antara harga jual dan harga beli. Jika harga aset yang Anda beli naik pada penutupan transaksi, maka penjual akan membayar selisih harga tersebut kepada Anda. Sebaliknya, jika harga aset yang Anda beli turun, maka Andalah yang harus membayar selisih harganya kepada penjual.
Sama halnya dengan trading forex, perdagangan CFD juga memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi. Hanya saja jika dibandingkan dengan binary option, ada beberapa perbedaan yang cukup mendasar antara keduanya.
Perbedaan CFD Trading dengan Binary Option
1. Trading dengan Margin
Dalam CFD trading, trader bisa trading dengan menggunakan margin. Trading dengan margin ini bisa dimanfaatkan sebagai leverage atau daya ungkit untuk mendapatkan profit lebih besar dengan modal yang lebih kecil.
Sebagai contoh, jika Anda membeli 100 saham seharga $25.26 per sahamnya, normalnya Anda harus mengeluarkan modal sebesar $2,526. Namun jika trading dengan margin, Anda bisa membelinya dengan harga yang lebih rendah. Misalnya saja jika marginnya adalah 5%, maka Anda cukup mengeluarkan uang $126.30. Namun jika harga saham tersebut ternyata naik menjadi $25.76 per lembar sahamnya, Anda bisa mendapatkan keuntungan sebesar $50.
Konsep trading dengan margin ini tidak akan Anda temui dalam binary option. Dalam binary option, semakin besar uang yang Anda pertaruhkan dan semakin besar rate payout dari sebuah pasangan mata uang atau aset, semakin besar potensi profit yang bisa Anda peroleh.
2. Fleksibilitas Close Posisi
Sama seperti spot trading, tidak ada batas waktu untuk setiap open posisi dalam CFD trading. Trader bebas menentukan kapan ia akan melakukan close posisi dan merealisasikan profit ataupun loss.
Misalnya setelah Anda melakukan analisa, Anda memperkirakan bahwa harga suatu aset akan bergerak naik. Namun setelah open posisi, harga aset tersebut ternyata justru turun. Dalam CFD trading, Anda memiliki kesempatan untuk menahan diri dan tidak langsung melakukan close posisi. Jika merasa yakin dengan analisa yang dilakukan sebelumnya, Anda bisa menahan diri dan menunggu hingga harga berbalik arah sesuai dengan prediksi Anda.
Sebaliknya, close posisi dalam binay option ditentukan oleh expiry time. Jadi saat expiry time ini tercapai, secara otomatis posisi Anda akan ditutup oleh sistem.
Lamanya expiry time sendiri tergantung pada platform yang Anda gunakan untuk trading. Namun secara umum, lamanya expiry time ini cukup bervariasi mulai dari hitungan menit hingga hari.
3. Perhitungan Profit
CFD trading dan binary option memiliki perhitungan profit yang sangat berbeda. Begitu juga dengan perhitungan loss-nya.
Dengan mengesampingkan fitur trading dengan margin, profit dalam CFD trading pada dasarnya ditentukan oleh selisih harga jual dan harga beli. Semakin besar selisih harganya, maka semakin besar pula potensi profit yang didapat. Jadi jika terjadi fluktuasi harga aset yang cukup signifikan, hal tersebut akan sangat berdampak pada besarnya profit ataupun loss yang Anda derita.
Sebaliknya, binary option tidak menghitung profit berdasarkan harga aset yang diperjualbelikan. Profit bergantung pada jumlah uang yang dipertaruhkan dalam trading dan persentase rate payout. Tidak peduli seberapa besar kenaikan atau penurunan harga aset yang Anda pilih, hal tersebut tidak akan berdampak pada jumlah profit ataupun loss yang Anda alami.
4. Perhitungan Biaya Trading
Dalam CFD trading sebenarnya tidak ada biaya trading. Hanya saja sama seperti spot trading forex, ada spread atau selisih antara harga bid (jual) dengan harga ask (beli). Dari sinilah broker mengambil keuntungan. Besar kecilnya spread sendiri biasanya tergantung pada volatilitas harga di pasar dan kebijakan broker.
Di sisi lain, binary option tidak mengenakan biaya trading sama sekali. Karena besarnya profit dan loss tidak ditentukan oleh harga aset, broker mengambil keuntungan dari sistem rate payout. Jadi jika suatu aset memiliki rate payout sebesar 80%, ini artinya broker mengambil keuntungan sebesar 20% atas transaksi yang terjadi pada aset tersebut.
Secara umum, sistem trading CFD sama seperti spot trading. Jadi bagi Anda yang sudah terbiasa trading dengan spot trading, rasanya tidak butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri. Namun bagi Anda yang menginginkan kesederhanaan sistem dalam trading, binary option memang masih lebih unggul.